peran geoteknik dalam bidang teknik sipil
PERAN
GEOTEKNIK DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Di dalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya
dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di atasnya. Pada dasarnya
ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban
manusia, dari mulai pembangunan piramid di Mesir, candi Borobudur hingga
pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu permasalahan
geoteknik yang melegenda ialah kemiringan menara Pisa di Italia, yang
disebabkan oleh ketidakseragaman dukungan tanah di bawahnya terhadap menara
tersebut. Secara keilmuan, cabang teknik sipil yang satu ini mempelajari lebih
mendalam ilmu ilmu:
Dalam
dunia teknik sipil, ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya suatu
infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastrukstur dapat berdiri
dengan kokoh, karena geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan
dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan
infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana. Dalam ilmu geoteknik, ilmu
dasar yang wajib dipahami adalah mekanika tanah, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat dasar tanah, seperti jenis tanah,
permeabilitas, kompaksi, dll. Dengan mengetahui dan memahami berbagai
sifat tanah tersebut, Seorang engineer dapat
mengantisipasi kemungkinan terburuk bahkan memutar balikkan kemungkinan buruk
tersebut menjadi inovasi baru dalam dunia teknik sipil untuk perencanaan
pembangunan infrastuktur.
Mekanika
batuan adalah ilmu teoretis dan
ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan dan massa batuan; Dalam geologi,
mekanika batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji tentang respons
batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.
Mekanika
batuan merupakan bagian dari subjek yang lebih luas yakni geomekanika,
yang mengkaji tentang tanggapan mekanik dari semua material geologi, termasuk
tanah. Mekanika batuan, seperti yang diterapkan di geologi teknik, pertambangan, perminyakan, dan praktik teknik sipil, memerhatikan penerapan
prinsip-prinsip mekanika
rekayasa untuk desain struktur batuan yang dihasilkan oleh
pertambangan, pengeboran, produksi waduk, atau kegiatan konstruksi sipil
seperti pembangunan terowongan, lubang
tambang, penggalian bawah tanah, tambang terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan jalan,
repositori limbah, dan struktur lainnya yang dibangun dengan batuan.
Ilmu lain yang tidak boleh dilupakan
adalah teknik pondasi, dinamika
tanah dan rekayasa gempa, geologi teknik, dll. Pondasi merupakan dasar penentu
bangunan dapat berdiri dengan kokoh atau tidak, semakin baik perencanaan
pondasi suatu bagunan semakin baik pula kekokahan bangunan tersebut, oleh
karena itu dengan memahami ilmu rekayasa
pondasi, mengenal berbagai jenis pondasi, dan mengetahui jenis pondasi mana
yang tepat digunakan, maka akan sangat mudah bangunan tersebut berdiri
dengan kokoh dan kuat. Gempa bumi bukan hal yang langka di Indonesia, memiliki
banyak gunung aktif dan dikelilingi oleh tiga lempeng yang bergerak aktif yaitu
lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik menjadikan Indonesia akrab dengan
gempa bumi. Ahli geoteknik memiliki peran yang cukup besar dalam hal ini,
memikirkan berbagai cara dan inovasi baru agar infrastruktur dapat berdiri
kokoh tanpa dipengaruhi oleh gempa bumi. Seorang engineer sipil tidak harus
menjadi ahli geologi yang handal, tapi minimal ilmu-ilmu dasar geologi harus
dimengerti agar mempermudah pelaksanaan konstruksi suatu infrastruktur. Dengan memahami ilmu geologi,
minimal seorang engineer mampu menentukan lokasi yang layak dibangun
suatu infrastruktur, meminimalisir kemungkinan buruk akibat gerakan lempeng,
sesar, dll. Istilah yang akhir-akhir ini sering didengar “ilmu geoteknik selalu
dipakai dalam proyek sipil” ada benarnya.
Sumber Referensi :
Komentar
Posting Komentar