TUGAS AKHIR PMT LAPORAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BATU CERMIN DENGAN MENGUNAKAN ALAT BERAT

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG

Perkembangan pembangunan jalan dan perkembangan penduduk serta ekonomi Kota Samarinda yang sangat cepat, menuntut adanya kebutuhan prasarana kota yang semakin kompleks  salah satunya adalah Pembangunan jalan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Pemerintah Kota Samarinda terus memacu pembangunan berbagai sektor, diantaranya adalah sektor pembangunan jalan.
Pembangunan jalan yang berada di Batu Cermin (Sempaja) – Tenggarong Seberang tersebut ditinjau dari lokasi yang direncanakan maka di butuhkan adanya Pekerjaan pembangunan jalan yang maksimal.
Dalam pelaksanaan Pembangunan Jalan Batu Cermin (Sempaja) – Tenggarong Seberang, sangat diperlukan pemakaian alat berat, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan target yang telah ditentukan, disamping penggunaan alat berat harus direncanakan secara baik dan cermat, sehingga tepat penggunaannya, optimal produksinya dan adanya efisiensi biaya peralatan.
Dari berbagai uraian di atas, maka pada Laporan ini, penulis memilih judul tentang “Perhitungan Produktivitas Alat Berat Pada Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Batu Cermin (Sempaja) – Tenggarong Seberang.

1.2        RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, adalah sebagai berikut :
1.    Berapakah besar volume untuk tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan ?
2.    Berapakah produktivitas dari alat berat yang digunakan serta kombinasinya?
3.    Berapakah lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut ?



1.3        MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penulisan Tugas Akhir ini, adalah untuk :
a.    Menghitung besar volume untuk tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan.
b.    Menghitung produktifitas alat berat yang digunakan.
c.    Menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan tersebut di atas.
Tujuan penulisan Laporan ini, adalah untuk :
a.  Mendapatkan hasil perhitungan volume tanah galian, timbunan, dan pemadatan yang di kerjakan.
b.  Mendapatkan hasil perhitungan produktifitas alat berat yang digunakan.
c.   Mendapatkan hasil perhitungan lama waktu pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan tersebut di atas


1.4        BATASAN MASALAH
Untuk memperjelas maksud dan tujuan tugas akhir ini, serta mengingat luasnya ruang lingkup dan permasalahan karena keterbatasan pengetahuan penulis. Maka baiknya diberikan batasan masalah yang akan dibahas diskripsi ini adalah :
1.      Perhitungan Volume tanah adalah untuk galian dan timbunan.
2.      Alat berat yang di teliti  adalah Bulldozer type Komatsu D85E S-S, Excavator type Caterpillar PC320 D, Dump Truck type Mitsubushi 120PS, Compactor SAKAI SV 512 TF
3.      Jam kerja Alat yang di tinjau adalah jam kerja normal dengan waktu 7 jam sehari.













BAB 2
SIFAT DAN JENIS MATERIAL

2.1      ALAT BERAT UNTUK KONSTRUKSI
            Alat - alat yang biasa di pakai untuk pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1.  Tower Crane
Tower crane adalah alat yang umum dipakai dalam setiap lokasi konstruksi. Khususnya untuk pembangunan gedung bertingkat yang memungkinkan pengangkatan material berupa beton maupun material lainnya ke tempat yang lebih tinggi.Tim konstruksi menggunakan tower crane untuk mengangkat baja, beton, alat besar seperti generator obor dan asetilen, dan berbagai macam bahan konstruksi lainnya.

Gambar 2.1. Tower Crane
Description: https://i0.wp.com/indoprecast.com/wp-content/uploads/2018/06/Tower-Crane.jpg?resize=878%2C665&ssl=1

Lengan horizontal panjang pada tower crane merupakan bagian dari derek yang membawa beban hingga dimungkinkan material bangunan mampu diangkat ke tempat yang lebih tinggi hingga puluhan meter secara vertical. Alat lain selain crane ini yaitu scaffolding.

2.  Mobile Crane
Mobile crane adalah salah satunya yang merupakan alat berat untuk mendukung kerja proyek konstruksi. Mobile crane cara kerjanya dikendalikan oleh penggerak hidrolik dengan booming teleskopik yang dipasang pada truk dengan modifikasi tertentu.

Gambar 2.2. Mobile Crane
Description: https://i0.wp.com/indoprecast.com/wp-content/uploads/2018/06/mobile_crane.jpg?resize=878%2C540&ssl=1

Fungsi mobile crane ialah  untuk membawa dengan mudah material atau peralatan ke situs konstruksi. Salah satu material konstruksi yang biasa menggunakan ini yaitu instalasi pagar beton dan pemindahan beton precast U Ditch 

3.  Scraper
      Hampir sama dengan backhoe loader, scraper bisa dipakai untuk mengeruk tanah. Tidak hanya itu, alat ini juga bisa sekaligus mengangkut tanag hasil kerukan tersebut dan diangut ke dalam bak untuk kemudian ditumpahkan kembali ke lokasi yang dikehendaki.

4.  Sheep foot roller
Pada banyak konstruksi, pengadaan alat-alat dalam dunia konstruksi memang sangat krusial. Salah satunya adalah sheep foot roller yang berperan dalam pemadatan tanah yang kondisinya lembek. Alat berat ini dirancang dengan bentuk kaki sedemikian rupa hingga bisa bekerja pada kondisi tanah yang lembek atau liat.

5.  Excavator
      Excavator adalah salah satu alat-alat dalam dunia konstruksi yang sudah tidak asing lagi. Jenis alat ini selalu ada dalam proyek konstruksi dalam skala besar. Peralatan konstruksi berat ini terdiri dari boom atau lengan, jungkat-jungkit, dan kokpit pada platform yang bisa berputar.

Gambar 2.3. Excavator
Description: Excavator

Seiring dengan perkembangan dunia konstruksi, ekskavator hidraulik modern kini memiliki berbagai ukuran. Yang terkecil disebut compact mini excavator.
Baca juga info harga aki mobil

6.  Backhoe loader
Untuk memulai konstruksi, pekerja biasanya memakai alat-alat dalam dunia konstruksi jenis backhoe loader. Fungsinya adalah untuk penggalian. Biasa dipakai untuk menancapkan tiang maupun untuk membuat pondasi. Alat ini sangat penting dalam berbagai proyek, seperti pembangunan gedung maupun jembatan.

7.  Bulldozer dan loader
Untuk memulai sebuah konstruksi, terkadang pekerjaan dimulai dengan merobohkan bangunan, dan mengangkut material hancuran tersebut. Dalam proses ini, maka jenis dari alat-alat dalam dunia konstruksi yang dibutuhkan adalah bulldozer.Bukan hanya untuk keperluan penghancuran bangunan, bulldozer juga memiliki peran dalam memindahkan tanah dan berbagai
elemen lain seperti kerikil. Sedangkan loader memiliki fungsi yang hampir dalam dengan bulldozer, yakni bisa digunakan dalam penggusuran dan pengangkutan material hancuran.

8.  Dump Truck
Dump truck adalah salah alat-alat dalam dunia konstruksi. Fungsinya adalah mengangkut material lepas (seperti pasir, kerikil atau puing-puing hancuran bangunan) untuk konstruksi. Dengan sistem hidrolik yang dimiliki, dump truck mampu dengan efisien menuangkan atau meumpahkan muatan di dalam bak truck ke tempat yang diinginkan. Alat ini membuat pemindahan material konstruksi berlangsung dengan lebih cepat dan efektif dengan menghemat SDM yang dipakai.

Gambar 2.4. Dump Truck
Description: https://i1.wp.com/indoprecast.com/wp-content/uploads/2018/06/dump-Truck.jpg?resize=878%2C540&ssl=1

Pengguaan alat-alat dalam dunia konstruksi seperti dump truck ini bisa untuk berbagai keperluan konstruksi, seperti jalan, jembatan maupun bangunan perumahan. Dalam sejarahnya, dump truck atau orang menyebutnya truk terbalik ditemukan pertama kali di Eropa di akhir abad 19.Hingga kini, dump truck merupakan alat konstruksi penting tak tak boleh dihilangkan keberadaannya hingga proses konstruksi berjalan lebih cepat dan efisien.Saat ini, hampir semua dump truck sudah beroperasi dengan sistem hidraulik dan memiliki berbagai konfigurasi tertentu yang sengaja dirancang untuk memenuhi tugas spesifik dalam rantai suplai bahan konstruksi.

FAKTOR EFISIENSI ALAT BERAT
Secara teoritis sebuah peralatan mempunyai produktivitas yang relatif  besar, tetapi dalam praktek sebenarnya produktivitas alat tersebut cenderung lebih kecil. Menurunnya produktivitas atau kapasitas produksi alat ini disebabkan adanya faktor-faktor yang membatasi kelancaran pengoperasian peralatan. kelancaran pengoperasian alat akan berpengaruh langsung terhadap kapasitas produksi alat itu sendiri. Ada tiga faktor dasar yang sangat mempengaruhi kelancaran pengoperasian dari suatu alat berat, yaitu:
1.  Waktu
Masalah ini yang biasa dihadapi oleh juru taksir waktu, untuk menyiapkan tawaran suatu pekerjaan. Dalam hal tersebut yang penting adalah untuk mendapatkan waktu siklus. Waktu siklus adalah jangka waktu yang diperlukan alat-alat berat untuk menyelesaikan satu lingkaran operasi. Waktu ini dibedakan menjadi:
  • Waktu tetap : Waktu tetap adalah waktu tetap yang digunakan untuk, memuat, membuang dan pengaturan posisi alat.
  • Waktu variabel : Waktu variabel adalah waktu yang diperlukan untuk mengangkut dan kembali ke tempat pemuatan dalam siklus tersebut. jangka Waktu ini dapat berubah sesuai jarak dan kondisi jalan antara daerah pemuatan dengan daerah pembuangan.
2.  Material.
Dalam proses pemindahan bahan atau material, volume material ditentukan berdasarkan keadaan material itu didalam proses pemindahannya. misalkan saja pada suatu pekerjaan tanah atau agregat, Ada tiga macam satuan ukuran volume material dalam pekerjaan tersebut :
  •  asli          : meter kubik asli yang diukur pada keadaan alam sebelum diganggu oleh peralatan
  •  lepas       : meter kubik lepas yang diukur pada keadaan lepas,  keadaan setelah dibongkar dalam proses pemindahan.
  •  padat       :meter kubik padat yang diukur pada keadaan telah dipadatkan setelah proses pemadatan.
3.  Faktor Efisiensi Kerja Faktor Efisiensi Kerja dibagi menjadi faktor efisiensi kerja alat dan Faktor Koreksi.
·         Faktor Efisiensi Kerja Alat
Faktor effisiensi kerja alat adalah menit kerja rata-rata dalam satu jam dibagi enam puluh menit. Adapun hal-hal yang mempengaruhi faktor kerja adalah kondisi pekerjaan dan kondisi pemeliharaan alat.
·         Faktor Koreksi
Digunakan untuk mengubah atau mengoreksi tafsiran produksi sesuai dengan pekerjaan tertentu serta kondisi tempat pekerjaan tersebut dilakukan. Faktor ini berbeda untuk tiap jenis alat berat dan kondisi kerja.

2.3      BIAYA OPERASIONAL ALAT BERAT

Biaya-biaya yang termasuk biaya pengeluaran alat berat adalah biaya penyewaan alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi, dan biaya upah tenaga operator. Peralatan konstruksi yang digerakkan oleh motor bakar (internal combustion engine) memerlukan solar, yang juga harus diperhitungkan sebagai biaya operasional. Perhitungan biaya kebutuhan alat berat didapatkan dari perkalian antara volume masing-masing pekerjaan, jumlah alat yang digunakan serta harga satuan pekerjaan.

a.            Volume Pekerjaan


Volume pekerjaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perhitungan biaya, yaitu sebagai salah satu faktor pengali untuk harga satuan. Perhitungan volume ini didasarkan pada gambar rencana proyek.

b.           Biaya penyewaan alat


Tidak semua peralatan konstruksi dimiliki oleh kontraktor. Dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu, diperlukan peralatan-peralatan khusus yang diperoleh dengan cara menyewa. Biaya penyewaan alat berat tersebut dihitung dalam biaya per jam. Dalam satu bulan biasanya ditentukan batas penyewaan minimum per alat berat. Biaya penyewaan alat bervariasi, tergantung dari jenis dan tipe alat yang akan disewa dan juga tergantung dari tempat alat itu disewa.

c.            Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi

Alat berat yang disewa dari suatu tempat, membutuhkan biaya transportasi alat tersebut ke lokasi proyek dan biaya transportasi alat tersebut kembali ketempat asalnya. Untuk alat- alat berat tertentu bahkan diperlukan kendaraan khusus untuk mengangkat alat berat tersebut ke lokasi proyek dan sebaliknya. Biaya-biaya yang diperlukan ini termasuk biaya mobilisasi dan demobilisasi. Biaya mobilisasi dan demobilisasi tergantung dari kendaraan untuk mengangkut alat berat yang disewa, dan jauh dekatnya tempat penyewaan ke lokasi proyek. Jadi masing- masing alat yang disewa dari tempat penyewaan yang berbeda, mempunyai biaya mobilisasi dan demobilisasi yang berbeda.
d.            Biaya Operator Alat Berat dan Bahan Bakar

Besarnya upah kerja untuk operator alat berat adalah tergantung dari lokasi pekerjaan atau proyek, perusahaan yang bersangkutan, peraturan yang berlaku dilokasi, serta kontrak kerja antara dua pihak tersebut.
Untuk biaya bahan bakar alat berat, jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda- beda. Rata-rata yang menggunakan bahan bakar bensin 0.06 galon per horse-power, sedangkan untuk alat berat yang berbahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0.04 galon per horse-power per jam. Nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan faktor pengoperasian.

e.            Biaya bahan bakar :

= F x 0,3 (premium) x h x PK
= F x 0,2 (solar) x h x PK Dimana:
F        = Faktor efisiensi (60% - 80%), (berdasarkan buku manajemen alat berat Ir. Asiyanto, MBA, IPM, diambil nilai tengah yaitu 70%).
H        = harga bahan bakar per liter
PK      = Nilai PK alat berat yang bersangkutan (horse power)

f.             Biaya Operasional Total
Biaya operasional total yang dikeluarkan untuk masing- masing tipe alat adalah penjumlahan semua biaya yang dikeluarkan untuk penyewaan alat, upah tenaga operator dan biaya untuk pemakaiaan solar selama waktu pelaksanaan pekerjaan ditambah biaya mobilisasi dan demobilisasi alat.

Total Biaya = b + c + d + e

Dimana:
a = Biaya sewa
b = Biaya mobilisasi/demobilisasi c = Biaya Operator
d = Biaya bahan bakar
BAB 3
DATA DAN PERHITUNGAN

3.1           DATA TANAH DAN LOKASI PROYEK
Lokasi penelitian ini adalah pada proyek Pembangunan Jalan Batu Cermin (Sempaja) – Tengarong seberang sta. 0+000 s/d 4+250 di kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan dan objek penelitiannya adalah Land Clearing dengan menggunakan alat – alat berat. Selama ini masyarakatnya mengalami sedikit kendala kurangnya sarana dan prasarana  demi menunjang kelancaran arus lalu lintas.
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian Dalam Wilayah Kota Samarinda













          Adapaun data yang didapatkan dari hasil uji lab adalah sebagi berikut :
a.  Jenis Tanah adalah Tanah biasa. ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
b.  Berat isi tanah rata – rata  adalah 2,056 Gr/Cm³ ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
c.   Kadar air rata – rata adalah 26,673 % ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
d.  Berat jenis tanah rata – rata adalah 2,294 Gr ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
e.  Atterberg Limits. ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
Batas Cair ( LL )                              =       44,85 %
Batas Plastis ( PL )                           =       27,54 %
Indeks Plastis ( IP = LL – PL )           =       17,31 %
f.   Pemadatan Modified. ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )
g.  Pemeriksaan CBR. ( hasil uji lab terlampir pada lampiran )


Perhitungan pekerjaan galian dan timbunan pada proyek pembangunan jalan batu cermin (sempaja) / kota samarinda di dapat volume galian dan timbunan adalah:
·       Volume Galian (tanah asli)  =  60069,95 m3 dengan faktor kembang (swell) 20 %, sehingga volume tanah lepas (loose material) yang diperhitungkan =  1,20 x 60069,95 m3 = 72083,94 m3.
·       Volume Timbunan (keadaan tanah lepas) =  24598,8 m3.
·       Volume Pemadatan, digunakan faktor pemadatan 8 %, dari volume tanah timbunan = 1,08 x 24598,8 m3 = 26566,704 m3.


3.2           DATA ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
Adapun alat alat yang digunakan pada proyek sebagai berikut :
1.  Excavator
2.  Dump Truck
3.  Bulldozer
4.  Compactor

3.3           KAPASITAS DAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT
Kapasitas dan Produktivitas Alat berat sebagai berikut :
1.     Excavator
Perhitungan Produksi Excavator
·            Produksi per siklus ( p )
P   =     V x BFF  =  1,4 x 0,8  =  1,12 m3.
·            Waktu Siklus / Cycle Time ( CT )
CT        =  waktu gali + waktu putar x 2 + waktu buang
           =  9 + (6 x 2) + 6 = 9 + 12 + 6 =  27 detik.
·           
1,12 x 3600 x 0,8
27
 
p x 3600 x E
CT
 
Produksi per jam ( P )
P          =                          =       =                    =  119,46 m3/jam.


2.     Dump Truck
Perhitungan Produksi Dump Truck
·           Waktu Siklus / Cycle Time ( CT )
CT  =  waktu muat + waktu angkut + waktu buang + waktu kembali + waktu tunggu
      =    0,5 + (D/V1) + 0,5 + (D/V2) + 0,1
      =    0,5 + (250/166,66) + 0,5 + (250/250) + 0,5
=   0,5 + 1,5 + 0,5 + 1 + 5 = 8,5 menit.
·          
5 x 60 x 0,7
8,5
 
q x 60 x E
CT
 
Produksi per jam ( P )
P  =                      =                         =     24,71 m3/jam



3.     Bulldozer
Perhitungan Produksi Bulldozer
·      Kapasitas Blade (V)
V = (W x H x L)/2 = (1,5H x H x L)/2 = (1,5 H2 x L)/2 = (1,5 x1,072 x 4,37)/2 = 3,75  m3
·      Waktu siklus / Cycle Time (CT)
CT = waktu tetap + waktu maju + waktu mundur
               = 0,3 + {(0,7 x 60 ) / ( 1000 x 3,9 )} + {(0,7 x 60) / (1000 x 4) }
               = 0,478 menit
·      Produksi Bulldozer per jam (P)
Text Box:   3,75 x 60 x 0,7
0,478
Text Box: V x 60x E
CT
 


P  =                   ==                                    = 329,49 m3/jam
 




4.     Compactor
Perhitungan Produksi Compactor type SAKAI SV 512 TF
·     
10 x W x S x L x E
P
 
10 x 1,676 x 6 x 30 x 0,8
12
 
Produksi per jam ( P )
Produksi      =                                    =                                  
                
                

                 =      201,12 m3/jam.








BAB 4
ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN

4.1        KOMPOSISI ALAT BERAT
Komposisi alat berat adalah sebagai berikut :

1.     EXCAVATOR
·      Produksi Excavator
Produksi per unit         = 119,46 m3/jam.
Jumlah excavator        = 2 unit dengan waktu operasi = 7 jam/hari.
Produksi 2 unit            = 2 x 119,46 m3/jam = 238,92 m3/jam.
·      Volume galian             = 60069,95 m3 (tanah asli)
·      Perhitungan Waktu Kerja 2 Excavator = ( 60069,98 m3) : (238,92 m3/jam) = 251,423 jam = (251,423/7) hari = 35,92 hari = 1,20 bulan.

2.     DUMP TRUCK
·      Produksi Dump Truck
Produksi per unit         = 24,71 m3/jam.
Jumlah Dump Truck     = 6 unit dengan waktu operasi = 7 jam/hari.
Produksi  unit             = 6 x 24,71 m3/jam = 148,26 m3/jam.
·      Volume angkut           = 72.083,94m3 (keadaan tanah lepas).
·      Perhitungan Waktu Kerja 4 Dump Truck = (72083,94 m3) : (148,26 m3/jam) = 486,20 jam = (486,20/7) hari = 69,46 hari = 2,31 bulan.
Jadi waktu yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah diambil waktu terlama, yaitu Waktu Excavator   = 1,20 bulan.

3.     BULLDOZER
·      Produksi Bulldozer
Produksi per unit         = 329,49 m3/jam.
Jumlah Bulldozer         = 2 unit dengan waktu operasi = 7 jam/hari.
Produksi 2 unit            = 2 x 329,49 m3/jam = 658,98 m3/jam.
·      Volume penghamparan timbunan  = 26566,704 m3
·      Perhitungan Waktu Kerja 2 Bulldozer = (26566,704 m3) : (658,98 m3/jam) =  40,315 jam = (40,315/7) hari = 5,75 hari = 0,19 bulan

4.         COMPACTOR
·      Produksi Compactor
Produksi per unit                = 201,12 m3/jam.
Jumlah Compactor              2 unit dengan waktu operasi = 7 jam/hari
Produksi 2 unit                   = 2 ´ 201,12 m3/jam = 402,24 jam/hari
·      Volume pemadatan tanah = 26.566,704 m3
·      Perhitungan Waktu Kerja 2 unit Compactor = (26566,704 m3) : (402,24 m3/jam) = 66,05 jam = (66,05/7) hari = 9,44 hari = 0,31 bulan


4.2        JUMLAH ALAT BERAT
Jumlah produksi alat berat untuk pekerjaan Galian, Timbunan dan Pemadatan, adalah :
1.      Pekerjaan Galian :
·         Penggunaan Alat  : 
Ø    Excavator type Caterpillar PC 320D : 2 unit
Ø    Dump Truck type Mitsubishi 120 PS : 6 unit.
·         Produksi Alat :
Ø Excavator     :  -    Per unit    = 119,46 m3/jam.
-          2 Unit       = 238,92 m3/jam.
Ø Dump Truck :  -    Per unit    =  24,71 m3/jam.
     -    6 Unit       = 148,26 m3/jam.

2.         Pekerjaan Penghamparan/Timbunan :
·         Penggunaan Alat  : 
Ø    Bulldozer type D85E-SS Komattsu : 2 unit
·         Produksi Alat :
Ø Bulldozer : -  Per unit =  329,49 m3/jam.
                 -  2 Unit   =  658,98 m3/jam.

3.         Pekerjaan Pemadatan :
·         Penggunaan Alat   
Ø Compactor type SAKAI SV 512 TF : 2 unit
·         Produksi Alat :
Ø Bulldozer : -  Per unit =  201,12 m3/jam
                 -   2Unit    =  402,24 m3/jam



BAB 5
PENUTUP

5.1      KESIMPULAN
Dari hasil survey lapangan, analisis dan perhitungan pada pembahasan Laporan tentang “Perhitungan Produktivitas Alat Berat pada Pelaksannaan  Pekerjaan Pembangunan jalan Batu Cermin (Sempaja) / Kota Samarinda”, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.    Produktivitas peralatan dipengaruhi oleh kapasitas produksi alat berat pada setiap   jenis pekerjaan. Semakin besar kapasitas produksi suatu alat maka koefisien alat semakin kecil sehingga biaya yang dikeluarkan semakin kecil pula. Hal ini disebabkan karena peralatan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan bekerja secara efektif.
2.    Beberapa pekerjaan memiliki time factor peralatan yang kecil, dikarenakan durasi kerja yang panjang dan faktor lokasi proyek yang berada dalam salah satu daerah yang memiliki kepadatan kendaraan yang cukup tinggi
3.    Durasi hari kerja bisa dipercepat dengan meningkatkan produktivitas sumber daya peralatan dan tenaga kerja.

5.2      SARAN
Adapun saran yang penulis dapat berikan dalam Laporan ini, adalah sebagai berikut :
1.      Dalam pekerjaan galian dan pengangkutan tanah, alat berat yang digunakan adalah berupa excavator dan dump truck saja, disarankan akan lebih efisien bila dikombinasikan dengan whell loader pada waktu mengisi dump truck.
2.      Pada pekerjaan penghamparan atau pemadatan alat berat yang digunakan adalah berupa bulldozer dan compactor saja, disarankan untuk dapat di kombinasikan menjadi bulldozer, motor grader dan compactor. 
3.      Menaikkan angka produktifitas alat berat tersebut atau menaikkan jam kerja alat berat yang digunakan.
4.      Operator yang berpengalaman dalam mengendalikan alat berat.
5.      Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai agar dilaksanakan rapat teknis untuk menyatukan persepsi agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Keamanan, kesehatan dan keselamatan (K3) para pekerja perlu diperhatikan karena dengan memperhatikan K3 resiko kecelakaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

peran geoteknik dalam bidang teknik sipil

RESENSI FLIM " BAJRANGI BHAIJAAN "